![]() |
Foto ilustrasi Net |
JEJAKREDAKSI.COM - Tiga pelaku penipuan modus gentong ajaib pengganda uang di Surabaya ditangkap. Para pelaku ditangkap setelah korbannya, Indah warga Bubutan melapor ke polisi.
Ketiga pelaku adalah Suhari, Suraji dan Dwi Sukesi. Ketiganya merupakan warga Blitar dan Malang. Ketiganya ditangkap setelah korban bernama indah melapor pada 30 September 2023.
"Rabu (1/11) malam kami amankan para pelaku di 3 tempat berbeda," kata Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono, Sabtu (4/11/2023).
Hendro menuturkan penipuan yang dilakukan korban berawal saat korban mengenal Suraji yang selanjutnya dikenalkan ke Dwi Sukesi yang mengaku mampu menggandakan uang.
Mendapat informasi itu, korban kemudian tertarik dan berniat untuk menggandakan uang. Dwi selanjutnya mengajaknya bertemu dengan pelaku lain, Suhari.
"Pelaku meminta uang Rp 4,5 juta untuk membeli ubo rampe (alat ritual), setelah syarat pertama terpenuhi kemudian Mbah SHR (Suhari) meminta korban (Indah) untuk menyiapkan kamar kosong dan gentong bersama alat-alat spiritual," jelasnya.
Uang tersebut, lanjut Hendro, kemudian dimasukkan ke dalam gentong dan tak boleh dibuka atau dipakai selama 36 hari. Namun tiga hari kemudian, korban hendak membuka gentong tersebut namun dilarang.
Suhari lalu memperbolehkan membuka gentong asal membayar alat-alat ritual yakni 2 ubo rampe senilai Rp 10 juta dan minyak mistis Rp 5 juta. Korban pun menurut saja.
Namun saat dibuka, uang yang ada di dalam gentong rupanya tak ada. Bingung korban kemudian mengadu ke para pelaku dan menjanjikan proses penggandaan uang masih dalam proses. Lagi-lagi korban hanya menurut saja.
Kemudian pada Agustus, Dwi Sukesi membujuk korban agar memberikan testimoni terkait keberhasilan penggandaan uang. Sebab menurut pelaku ritual penggandaan uang telah berhasil.
"Pelaku (DS) mengatakan kalau ritualnya berhasil, dia minta imbalan Rp 45 juta dan 5 kardus besar. Lalu, menjanjikan kardus tersebut akan terisi Rp 40 miliar dengan masing-masing kardus berisi Rp 9 miliar," papar Hendro.
Agar Indah lebih percaya, Dwi Sukesi lantas mengabari Indah bahwa uang tersebut sudah cair dan siap dikirim. Namun uang tersebut rupanya tak kunjung dikirim dan para pelaku menghilang tak bisa dihubungi.
Dari sini, korban kemudian baru tersadar telah jadi korban penipuan. Ia selanjutnya melaporkan ke polisi, para pelaku segera diburu dan ditangkap.
"Kemudian Tim Opsnal Jatanras melakukan serangkaian penyelidikan, pulbaket (pengumpulan bahan dan keterangan) dan profiling dugaan pelaku. Setelah mendapatkan informasi profil diduga dan lokasi para pelaku, kami mengejar para pelaku ke arah Malang dan Blitar," tandas Hendro. (Detikcom)
Editor: Jefrianto Harahap
0 Komentar